Jumat, 17 Mei 2019

PELEPASAN UDANG GALAH SIRATU


PELEPASAN UDANG GALAH SIRATU


Udang galah, siapa coba yang tak kenal dengan komoditas primadona air tawar satu ini. Seiring berkembangnya pariwisata dan beragam kuliner udang galah di Indonesia, minat masyarakat untuk mengkonsumsi udang galah semakin meningkat. Namun ternyata, pengembangan udang galah di Indoensia masih dihantui ketidakberhasilan produksi benih di hatchery akibat infeksi penyakit yang beragam serta kerentanan benih terhadap perubahan lingkungan/kualitas air dan pertumbuhan udang yang lambat pada masa pembesaran di kolam.  
Untuk menghalau kendala tersebut, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi pun meluncurkan inovasi udang galah jenis baru. Udang tersebut  berasal dari 9 kombinasi persilangan dengan 3 strain yakni dari sungai Bone, sungai Mahakam dan sungai Citanduy. Metode seleksi/pemuliaan adalah seleksi individu. 
Sejarahnya, pada tahun 2007–2010 BBPBAT Sukabumi melakukan koleksi dan domestikasi induk alam, dilanjut tahun 2011–2015 dilakukan pembentukan dan seleksi populasi sintetis. Nah, berhubung seleksi individu dilakukan di Pelabuhan Ratu, maka udang galah jenis baru ini dilepas dengan nama udang galah Siratu (udang galah Seleksi Individu di Pelabuhan Ratu).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 25/Kepmen-Kp/2015 tanggal 16 April 2015. Udang ini diharapkan dapat menjadi komoditas unggul baru dalam perikanan Budidaya guna menunjang peningkatan produksi perikanan Budidaya serta peningkatan produksi udang galah nasional, pendapatan, dan kesejahteraan pemBudidaya ikan.
Keunggulan induk/benih udang galah Siratuadalah memiliki pertumbuhannya cepat (33.68%), bebas virus MrNV, durasi dan perkembangan larva lebih cepat dari F2, tahan terhadap bakteri vibriosis, sintasan tinggi pada fase pembesaran ≥ 80%, dan toleransi lingkungan (pH, suhu, salinitas) tinggi (≥ 95%). Udang ini telah diuji dan dihasilkan SPF MrNV dan memiliki tingkat toleransi dan kualitas benih pada salinitas dari 12 ppt ke 0 ppt diperoleh nilai 100 %, suhu dari 25 °C ke 18 °C diperoleh nilai 99 %, pH dari 7 ke 4 diperoleh nilai 100 % dan formalin 500 ppm diperoleh nilai 100 %.
Ukurannya mulai 100 gr s/d 200 gr per ekor. Khusus untuk udang yang tertangkap diperairan umum bisa meraih 300 gr per ekor. Udang galah ini bisa dipelihara di kolam baik dengan polikultur ataupun monokultur dengan biaya yang cukup rendah hingga bisa menambah pendapatan pemBudidaya.
Dengan dilepasnya udang galah Siratu ini, pemBudidaya akan mendapatkan keuntungan yakni
; 1. Aspek Teknologi (Teknologi mudah dan sederhana, Meningkatkan kelangsungan hidup dan mengurangi durasi pemeliharaan larva, serta FCR rendah);
2. Aspek Ekonomi (Meningkatkan pendapatan masyarakat  dan Mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat);
 3. Aspek Sosial (Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat/pemBudidaya); dan
4. Aspek Lingkungan (Melestarikan flasma nutfah, menjaga kelestarian lingkungan, dan mengurangi kegiatan eksploitasi di alam)








Sumber : DJPB-KKP


Tidak ada komentar:

Posting Komentar