Jenis-Jenis
Plankton dan Klasifikasinya
Dalam dunia air, entah itu
sungai, laut, kolam maupun danau terdapat suatu makhluk hidup bernama plankton.
Memiliki ciri
ciri makhluk hidup seperti ukurannya yang sangat kecil dan
sedikit sulit tampak secara penglihatan, plankton memiliki berbagai macam jenis
dalam spesiesnya. Menurut Sachlan (1978), plankton adalah jasad-jasad renik
yang melayang di dalam air yang nyaris tidak melakukan pergerakan, kalau pun
bergerak, pergerakannya selalu mengikuti arah arus air. Hal yang senada juga
disampaikan oleh Odum (1994) yang menyatakan bahwa plankton adalah organisme
yang mengapung di perairan dan pergerakannya kurang lebih tergantung pada arah
arus air, yang artinya secara keseluruhan plankton tidak mampu bergerak melawan
arah arus.
Pengertian plankton
Namun secara umum, plankton dapat diartikan sebagai
organisme hidup yang berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang ukurannya
sangat kecil dengan kemampuan berenang terbatas sehingga sering ditemukan dan
dikatakan melayang, mengambang atau mengapung dalam perairan, dan mudah terbawa
arus. Meskipun demikian, plankton juga merupakan salah satu organisme penting
dalam dunia bawah air karena salah satu fungsinya yang merupakan bekal makanan
bagi kehidupan akuatik, yaitu organisme lain yang hidup dalam
perairan.Pembagian jenis-jenis plankton pun bermacam-macam, yaitu berdasarkan
fungsi, ukuran, daur hidup, dan sebarannya, baik secara horizontal maupun
vertikal.
Berikut jenis-jenis plankton beserta penjelasannya
yang bisa diketahui, diantaranya:
Berdasarkan Fungsinya
1. Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga
plankton nabati, yaitu plankton yang berasal dari tumbuhan dengan ukurannya
yang sangat kecil sekitar 2 – 200 mikro meter sehingga tidak bisa tampak hanya
dengan kasat mata, tetapi memerlukan alat bantu seperti mikroskop agar bisa
melihatnya. Namun apabila fitoplankton berkumpul dalam jumlah banyak di
perairan, maka akan terlihat seperti warna hijau. Hal ini dikarenakan sel-sel
tubuhnya yang mengandung klorofil mengingat fitoplankton juga merupakan
organisme autotrof, yaitu mampu membuat makanannya sendiri. Di samping posisi
utamanya sebagai produsen bawah air dalam sebagian rantai
makanan di suatu ekosistem, dengan sebutan primer
produce.
2. Zooplankton
Zooplankton disebut juga plankton
hewani, yaitu plankton yang berasal dari sisa-sisa hewan yang bersifat heteritrofik.
Artinya, tidak dapat membuat makanannya sendiri. Sehingga untuk melangsungkan
kehidupannya di perairan, zooplankton bergantung pada ketersediaan bahan
organik dari fitoplankton. Ukurannya rata-rata bersikar 0,2 – 2 mm, meskipun
ada juga sebagian yang berukuran besar, yaitu ubur-ubur yang dapat memiliki
ukuran lebih dari 1 meter.
3. Bakterioplankton
Bakterioplankton merupakan
bakteri yang hidup sebagai plankton, di mana memiliki peran yang sama seperti
bakteri pada umumnya ialah sebagai pengurai. Peranan bakterioplankton juga
sangat penting dalam kehidupan biota laut, yang mana berfungsi sebagai pengurai
untuk biota laut yang sudah mati sehingga menghasilkan hara seperti fosfat,
nitrat, silikat, dan sebagainya. Kemudian akan didaur ulang dan dimanfaatkan
lagi oleh fitoplankton dalamproses
fotosintesis.
4. Virioplankton
Virioplankton merupakan virus
yang hidup sebagai plankton dengan ukuran sekitar 0,2 mikro meter. Karena
virioplankton merupakan virus, maka dia akan memerlukan inang untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menempelinya. Organisme yang
biasa menjadi inangnya tak lain adalah fitoplankton atau bakterioplankton.
Meski demikian, virioplankton juga memiliki peranan penting tersendiri dalam
kehidupan bawah air, yaitu proses daur karbon (carbon cycle) di dalam
ekosistem laut.
Berdasarkan Ukurannya
1. Netplankton
Netplankton disebut juga
plankton jaring, yaitu plankton yang dapat ditangkap dengan jaring yang
memiliki ukuran mata jaring (mesh size) sebesar 20 mikro meter. Sehingga
ukuran dari netplankton sendiri lebih besar dari 20 mikro meter.
2. Nanoplankton
Nanoplankton merupakan
plankton yang ukurannya nyaris menyerupai nano, yang artinya sangat kecil
sekali sekitar 2 – 20 mikro meter. Dengan kata lain, lebih kecil dari
netplankton.
3. Ultrananoplankton
Ultrananoplankton merupakan
plankton yang berukuran lebih kecil dari 2 mikro meter sehingga bisa dikatakan
lebih kecil dari netplankton dan nanoplankton. Seiring dengan kemajuan
teknologi penyaringan, maka jenis-jenis plankton pun semakin bisa dipilah-pilah
lagi. Hal ini diusulkan oleh Sieburth dkk (1978) yang kini menjadi acuan banyak
orang, yaitu:
4. Megaplankton
Plankton jenis ini memiliki
ukuran sekitar 20 – 200 cm. Contohnya adalah ubur-ubur Schyphomedusa yang
memiliki ukuran diameter payungnya hingga lebih dari 1 meter dan umbai-umbai
tentakelnya bisa mencapai beberapa meter. Adapun plankton raksasa di dunia,
yaitu ubur-ubur Cyanea Arcticadengan ukuran diameter payungnya
lebih dari 2 meter dan umbai-umbai tentakelnya lebih dari 130 meter.
5. Makroplankton
Plankton jenis ini memiliki
ukuran sekitar 2 – 20 cm. Contohnya adalah eufausid, sergestid,
dan pteropod. Begitu pula dengan larva-larva ikan yang banyak
termasuk dalam golongan makroplankton ini.
6. Mesoplankton
Plankton jenis ini memiliki
ukuran sekitar 0,2 – 2 mm. Sehingga bisa dikatakan bahwa sebagian besar
zooplankton termasuk dalam golongan ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod,
dan kaetognat. Ada pula fitoplankton berukuran besar yang masuk
dalam golongan ini, yaitu Noctiluca.
Berdasarkan Daur Hidupnya
1. Holoplankton – Holoplankton merupakan
organisme yang memiliki sifat planktonik selama seluruh daur hidupnya, yang
tersusun dari fitoplankton dan zooplankton. Ukuran yang dimilikinya pun
bervariasi. Salah satu contoh yang dikenal dari holoplankton adalah
ubur-ubur Cnidaria.
2. Meroplankton – Meroplankton merupakan
organisme yang menjadi plankton hanya pada masa awal kehidupannya saja sebelum
akhirnya besar sebagai biota
laut, artinya menjadi plankton ketika masa telur dan larva saja.
Sedangkan ketika sudah dewasa, dia akan berubah menjadi nekton, yaitu hewan
yang bisa aktif berenang bebas ataupun menjadi bentos yang hidupnya melekat di
dasar laut. Oleh karena itu, meroplankton disebut juga semi-plankton atau
plankton sementara.
3. Tikoplankton – Tikoplankton sebenarnya juga
bukan sebuah plankton sejati karena biota laut ini dalam keadaan normalnya
hidup di dasar laut sebagai bentos. Sehingga bisa disebut juga sebagai
meroplankton. Namun biasanya dia mudah sekali terlepas karena adanya gerakan
air, lalu terbawa oleh arus.
Berdasarkan Sebarannya
1. Secara Horizontal
ü Plankton Neritik – Plankton jenis ini biasanya
hidup di perairan pantai dengan kadar garam (salinitas) yang relatif rendah.
Bahkan terkadang mencapai 510 psu (practical salinity unit) yang berarti sudah
termasuk dalam perairan air payau di depan muara. Komposisi plankton jenis ini
bisa sangat kompleks diakibatkan pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah
seperti pasang surut air laut sehingga bisa merupakan campuran antara plankton
laut dan plankton yang berasal dari air tawar. Bahkan beberapa sudah
beradaptasi dengan lingkungan muara (air payau), seperti Labidocera
Muranoi.
ü Plankton Oseanik – Plankton jenis ini biasanya
hidup di perairan lepas pantai hingga tengah samudra sehingga banyak ditemukan
di perairan yang salinitasnya tinggi. Dengan luasnya kawasan oseanik ini, maka
tak heran bahwa banyak sekali jenis plankton yang termasuk pada golongan
plankton oseanik.
2. Secara Vertikal
ü Epiplankton – Plankton jenis ini biasanya
hidup di lapisan permukaan hingga kedalaman sekitar 100 meter, kira-kira sampai
batas akhir tembusnya sinar matahari dalam laut. Namun ada juga yang hidup di
lapisan tipis pada permukaan laut hingga berbatasan langsung dengan udara.
Kelompok ini disebut neuston. Adapun kelompok neuston yang hidup di
kedalaman sekitar 0 – 10 cm disebut hiponeuston, sedangkan kelompok yang
mengambang di permukaan, di mana sebagian tubuhnya tenggelam di dalam air dan
sebagian lainnya menyumbul ke udara, disebut pleuston.
ü Mesoplankton – Plankton jenis ini merupakan
plankton yang wilayah hidupnya berada di lapisan tengah sekitar kedalaman 100 –
400 meter. Di mana pada lapisan ini intensitas cahaya matahari sudah mulai
redup dan gelap, artinya sudah masuk kawasan yang tidak tembus cahaya matahari.
Sehingga pada kawasan ini sudah tak ditemukan lagi fitoplankton (yang memerlukan
cahaya matahari untuk fotosintesis) namun lebih didominasi oleh zooplankton.
ü Hipoplankton – Terakhir adalah hipoplankton,
yaitu jenis plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 meter. Adapun
contohnya yang hidup di wilayah ini ialah batiplankton (yang hidup pada
kedalaman lebih dari 600 meter) dan abisoplankton (yang hidup pada kedalaman
sekitar 3000 – 4000 meter).
Demikianlah jenis-jenis plankton yang ada di kehidupan
bawah air, mulai air tawar, air payau hingga air asin atau bawah laut. Di mana
dari jenis-jenis plankton yang telah disebutkan berdasarkan fungsi, ukuran,
daur hidup, dan sebarannya memiliki kriterianya masing-masing. Meskipun
rata-rata ukurannya yang kecil bahkan tak tampak hanya dengan kasat mata,
tetapi plankton juga memiliki peran penting dalam menjadi keseimbangan
kehidupan bawah air. Sedemikian sehingga plankton juga tidak dibenarkan untuk
dibasmi sembarangan seperti ikan-ikan yang kadang malah di bom sembarangan
hanya karena ingin menangkapnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sari, Maya. 2015. Jenis-jenis plankton dan
klasifikasinya. Di donwload dari laman https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/jenis-jenis-plankton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar