MENGENAL IKAN CUPANG
(Betta splendens)
Ikan cupang (Betta splendens) bukanlan ikan asli Indonesia, meskipun Indonesia mempunyai ikan yang
masih semarga dengan ikan ini yakni Betta
fasciatus, alias Stiped fightingfish, yang lebih dikenal dengan nama Tempalo.
Ikan ini pertama kali ditemukan di perairan Thailand,
Malaysia. Sekalipun dahulu belum
mengetahui kehebatanya bertarung, namun salah satu yang sering mendapatkan
perhatian adalah sijantan mempunyai warna yang menarik, selain itu juga muda
diurus, karena tahan ditempatkan dalam wada yang berukuran kecil serta muda
beradaptasi.
Keunggulan
cupang untuk bertahan hidup (dan bukan berkembang biak) di tempat sempit tidak
bias tidak karena cupang mempunyai lebirinth, yaitu perangkat pernapasan
tambahan yang terletak pada sebelah rongga insangnya. Dengan alat canggih nyang
konstruktif ini cupang mampu mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas,
yang jarang bias dilakukan oleh ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi
apabila kita perhatikan bahwa setiap beberapa menit cupang menyembulkan
moncongnya ke permukaan air.
Klasifikasi ikan
cupang
Ikan cupangmempunyai daftar klasifikasi yang panjang. Daftar
klasifikasi yang popular dengan sebutan sistematika ikan tersebut adalah
sebagai berikut:
ü Filum :
Chordata
ü Subfilum :
Craniata
ü Superkelas :
Gnathostomata
ü Kelas :
Osteichthyes
ü Subkelas :
Actinopterygii
ü Superordo :
Teleostei
ü Ordo :
Percomorphoidei
ü Subordo :
Anabantoidei
ü Famili :
Antibantida
ü Genus :
Betta
ü Spesies : Betta
splendens
Morfologi Ikan Cupang
Bettea splendens
alam-yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur badan
memanjang, dan bila diliat dari depan atau dari belakang mempunyai potongan
badan yang pipih kesamping (compressed).
Sebagai ikan liar, ternyata badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung
alam yang membentuknya. Beberapa spesimen yang tergolong cantik mempunyai warna
badan dasar coklat kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi
sangat dekoratif dan warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan
terentang sampai kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi
keliatan kokoh dan menawan. Sirip ekornya berbentuk membulat (rounded) berwarna dasar sama dengan
badannya.
Sirip ekor ini
strip berwarna dasar sama dengannya. Sirip ekor ini juga dihiasi dengan strip berwarna sedikit
kehijau-hijauan, sering kali ujungnya berwarna oranye. Sirip analnya berwarna
hijau kebiru-biruan, juga memanjang, memantapan eksistensinya sebagai ikan jago
berkelahi. Sirip anal ini kadang-kadang dibubuhi warna coklat dan merah. Sirip
perutnya juga panjang dan warna merah oranye. Hanya saja, ujang siripnya sering
kali dihiasi warna putih susu. Ukuran badan ikan cupang ini untuk yang jantan
mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari
badan jantan.
PROSES BUDIDAYA
Pemilihan
Induk
Induk cupang
yang hendak dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan, dengan
panjang total antara 5-6 cm. Induk-induk harus sehat, tidak cacat badannya atau
mengidap salah satu penyakit. Pejantan belum pernah diadu. Untuk mengetahui
betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain lebih gemuk
dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar bayangan
telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap diawinkan asalkan
umurnya sudah memenuhi syarat.
Persiapan
Wadah
Tempat untuk
pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam akuarium
dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan dapat
dipijahkan dalam toples sekalipun. Wadah pemijahan dibersihkan dan diisi air,
kemudian masukkan tanaman air untuk pemempatan telur-telur hasil dari
pemijahan.
Pemasukan
Induk
|
Proses Pemijahan
Pemijahan ikan
ini dapat diketahui dengan menyaksikan cupang-cupang tersebut saling berpelukan
di tanaman air dan melayang sampai beberapa saat, kemudian akan keluar telur
dan akan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur-telur yang melayang di dalam
air akan segera di tangkap oleh induk jantan untuk disusun di
gelembung-gelembung busa yang telah dibuatnya.
Perawatan Benih
Telur-telur akan
menetas setelah 2-3 hari, setelah menetas induk ikan diangkat. Benih-benih ikan
dapat diberi pakan setelah berumur 4 yaitun kutu air saring. Pergantian air
dilakukan 2 hari dengan menyipon kotoran- kotoran yang ada di dasar wadah.
HAMA DAN PENYAKIT IKAN CUPANG
Setidak-tidaknya ada
tiga penyebab pokok yang biasa mematikan cupang-cupang kesayangan kita. Antara
sebab yang satu dengan lainnya kadang-kadang erat kaitannya. Penyebab utama
adalah hama ikan. Batasan hama di sini adalah segala macam makhluk, baik di
dalam air ataupun di luar air yang biasa memangsa ikan cupang. Penyebab kedua
adalah parasit, yaitu makhluk air atau non air yang menyebabkan ikan terserang
penyakit dan akhirnya ikan bisa mati. Penyebab ketiga adalah nonparasit, yaitu
selain parasit yang juga mampu menyebabkan cupang sakit, dan akhirnya mati.
Hama
Seperti sudah disinggung di atas hama adalah segala bentuk makhluk hidup
yang ‘doyan’memangsa cupang, entah barasal dari dalam air atau dari luar. Hama
yang kerap menjadi pemangsa cupang adalah burung, kucing, kadal, kodok, ular,
anjing air dan lain sebagainya.
|
Untuk menghindari burung, biasanya para petani cupang memasang jaring
diatas kolam-kolam cupang. Tentu saja tidak perlu jaring yang bagus, karena
mahal harganya. Jaring bekas dan sudah bolong di sana sini cukup memadai untuk
keperluan ini. Bagian yang bolong kita tambal sulam dulu dengan tali rafia atau
benang. Untuk menunjang benang jaring, biasa juga diberi pita kaset bekas yang
direntangkan di sana sini. Kilauan sinar matahari yang menyilaukan dari
pantulan pita tadi akan mengurangi keinginan burung mendekati kolam cupang.
Beberapa petani memasang kincir angin yang dapat berbunyi untuk menakut-nakuti
burung pemangsa.
Jaring bermata
halus dapat juga digunakan sebagai penghambat ular pengganggu cupang. Jaring
tersebut dipasang sekeliling kolam dan akan menjerat apabila ular mencoba
menerobosnya. Agar areal kolam cupang jangan sampai didekati ular, biasanya
orang membersihkan rumput-rumput liar dan menaburinya dengan garam krosok. Cara ini sering dilakukan orang yang baru
pindah rumah, agar terhindar dari ular yang nyasar.
Kucing merupakan binatang rumah,yang sering dipelihara untuk teman
anak-anak. Namun jika kita hendak mengusahakan cupang,kehadirannya diusahakan
tidak mengganggu cupang-cupang. Hal ini bisa ditempuh dengan menaruh cupang
ditempat yang tertutup. Enceng gondok atau daun-daunan yang dapat dipakai
cupang sebagai tempat ’berteduh’ biasanya cukup menolong. Cupang-cupang yang
ada di bawah perakaran enceng gondok paling tidak akan selamat dari keusilan
kucing.
Anjing air terenal sebagai hama yang sangat rakus memangsa ikan-ikan dan
sulit diberantas. Bahkan pada areal budidaya ikan konsumsi, anjing air ini
terkenal sebagai perampok nomor satu, terutama kita tinggal didaerah baru yang
masih banyak tumbuh tanaman yang besar dan dekat dengan sungai. Anjing ini akan
datang berbondong-bondong pada malam hari dan menyikat habis ikan dalam kolam.
Untuk mengamankannya, harus dilihat dari mana anjing ini datang, kemudian
tempat itu kita tanami pandan berduri rapat-rapat. Hanya dengan cara itulah
kita boleh berharap anjing air tidak datang, karena jika hanya kawat berduri
anjing ini masih dapat menerobos.
Penyakit Parasiter
|
Beberapa parasit yang biasa menyerang cupang adalah kutu ikan, bintik
putih velvet, dan jamur lain sebagainya. Cupang yang terserang penyakit ini
biasanya mengalami perubahan pada seluruh bagian tubuhnya, selain perilakunya. Perubahan
perilaku yang sering tampak adalah cara berenangnya, mogok makan dan memilih
untuk tetap tinggal dipermukaan air. Perubahan warna juga terjadi pada seluruh
badannya, dan tidak jarang beberapa bagian siripnya hilang.Kutu ikan adalah
sebangsa udang renik primitif, yang hidup secara berpindah-pindah dari satu
ikan ke ikan lain dan mengisap darah mangsanya. Cupang dapat ditulari kutu ikan
dari telur-telurnya yang secara tidak segaja terbawa serokan atau menempel
ditempat pemeliharaan.
Cupang yang terserang kutu ikan (Argulus indicus) dapat
dikenali dari badannya yang ditempeli kutu ikan ini (berwarna putih kelabu).
Dalam jumlah sedikit kutu ikan ini dapat diambil dengan pinset (penjepit),
emudian bekas lukanya diobati dengan obat merah.Untuk mencegah menjangkitnya
penyakit ini, sebelum dipaai bak harus dibersihkan dan dikeringkan. Bak yang
lama tidak dibersihkan dan airnya arang diganti dapat memungkinkan hidupnya
kutu ikan. Kutu ikan tidak sama dengan kutu air yang biasa untuk makanan
cupang. Sejumlah garan yang dimasukkan kedalam akuarium yang berisi ikan sakit,
dapat menghilangkan kutu ikan ini.
Jamur dapat menyerang tubuh ikan
cupang apabila tubuh cupang terluka dan kemudian terinfeksi oleh jamur. Jamur
merupakan infeksi sekunder dan bukannya penyebab pertama ikan-ikan sakit.
Cupang-cupang yang telah selesai diadu atau berantem secara tidak segaja,
kemungkinan besar akan terserang jamur, jika tidak dilakukan langkah-langkah
pencegahan. Jamur bias hadir diakuarium atau bak, apabila terdapat organ yang mati
atau rusak. Untuk mengobati cupang yang terserang jamur dapat dipakai
Malachygreen.
Bintik putih disebabkan oleh
Ichthyophthirius multifiliis yang banyak jumlahnya dalam tubuh cupang, sehingga
membentuk bintik putih (white spot) pada tubuh cupang. Parasit ini dapat
merusak tubuh ikan, dan menyebabkan pendarahan pada sirip dan insang ikan. Pada
tahap yang sudah kronis dapat menyebabkan ikan mati. Serangannya cepat menyebar
pada seluruh bak, atau pada bak lain apabila terjadi kontak lewt serokkan atau ikan
yang dimasukkan pada bak lain. Cupang-cupang yang terserang bintik putih
sebaiknya dipisahkan dan diobati dengan Malachytgreen dan Metheleneblue.
Sedangkan ikan-ikan lainnya juga diobati, dan bak atau tempatnya dibersihkan
dan dikeringkan.
Penyakit lain yang sering
menyerang ikan cupang adalah penyakit yang dikalangan petani terkenal dengan
sebutan penyakit stip. Tubuh cupang terserang, sirip punggung ataupun ekornya
gosong atau hitam. Petani umumnya mengobati dengan tetra ½ sendok dan 1 sendok
garam yang dilarutkan dalam 25 liter air. Ikan-ikan yang sakit, kemudian
dilarutkan kedalam larutan ini dan dibiarkan selama beberapa saat sehingga
keadaannya baik kembali. Seperti halnya pada penyakit-penyakit lainnya, untuk
mencegah penularan dan penyerangan ulang, sebaiknya tempat cupang dibersihkan
dan dikeringkan.
Penyakit lainnya adalah penyakit
sariawan, yang ditandai dengan timbulnya keputih-putihan pada mulut ikan ikan.
Ikan yang terserang sariawan bisa juga diobati dengan cara mengobati stip.
Penyakit
Non-Parasiter
Penyakit non-parasiter adalah penyakit yang bukan disebabkan
oleh parasit. Artinya, selain parasit yakni organ diluar cupang yang
jelas-jelas dapat menyebabkan ikan sakit, ada hal-hal lain bersifat teknis yang
juga dapat menyebabkan ikan cupang sakit bahkan mati.
Penyakit non-parasiter umumnya berupa perubahan suhu yang
mendadak, suhu yang terlalu tinggi atau rendah,kandungan karbon dioksida yang
terlalu tinggi dalam kolam/bak, dan lain sebagainya.
Yang paling sering dialami oleh para pemula adalah tidak
cocoknya air dipakai saat pertama kali. Mereka yang menggunakan air baru akan
mengalami hal seperti ini. Air harus diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam
baru kemudian digunakan. Jika mengganti air, bisa saja dipakai air yang
benar-benar baru, asalkan masih tersisa air lama minimal setengahnya.
Yang juga sering terjadi, pada saat memasukkan ikan baru,
sering kali ikan sakit atau bahkan ikan mati jika langsung dimasukkan tanpa
mengalami proses adaptasi terlebih dahulu. Juga pada saat pengangkutan pada
siang hari yang terik, tanpa mengindahkan ikan cupang yang kepanasan, biasanya
kita akan temukan ikan-ikan cupang yang setengah mati ketika sampai dirumah.
Hal-hal tersebut seperti diatas aan menyebabkan ikan sakit
atau mati, padahal jelas bukan parasit penyebabnya. Oleh karena itu penyakit
seperti ini disebut penyakit non-parasiter.
NO
|
JENIS PENYAKIT DAN
PENYEBABNYA
|
GEJALA
|
PENGOBATAN
|
|
SECARA KIMIA
|
SECARA ALAMI
|
|||
1
|
white spot (Bintuk
Putih)
Ichthyophthirius multifiliis
|
Terdapat banyak bintik putih pada permukaan tubuh.
Berenang dipermukaan air.
Ikan berkumpul ditempat yang dangkal.
Ikan menggosokan tubuhnya ke dinding atau benda yang
keras.
Gerakan tutup insang lebig cepat.
|
Di rendam dengan larutan Methylen blue 10 gr/l air selama
24 jam.
Perendaman dengan larutan Malachite green oxalate 0,1 gr/
m3 air selama 24 jam.
Perendaman dengan formalin 25 ml/m3 air selama
10 menit.
|
Dengan menggunakan daun ketapang kering yang direndam 10
lembat/l air.
Dengan rendaman estrak kunyit 0,5ml/l air selama 5 menit.
|
DAFTAR PUSTAKA
Daelami, D.
2002. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya. Jakarta
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian
Badan Pendidikan dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Hermanto dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan
Cupang Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan
Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Kusumah, H. 1985. Penyakit dan Hama Ikan. Departemen
Pertanian Badan
Susanto, Heru. 1992. Memelihara Cupang. Kanisius.Tanggerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar