Minggu, 09 Juni 2019

Jenis-jenis obat pada Penyakit Lele Dumbo


JENIS-JENIS OBAT pada Penyakit Lele Dumbo


A. OBAT ALAMI/TRADISIONAL
1.    Kunyit  (Curcuma longa Linn)
*      Nama daerah: Kunyir, Koneng, Kunyit, Alawahu, Nikwai Pagidon.
*      Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Bau khas aromatik, rasa agak pahit, sedikit pedas, tidak beracun. Berkhasiat sebagai anti radang ( anti inflamasi) dan anti bakteri.
*      Kandungan kimia : Rimpang mengandung minyak atsiri 3-5 %, turmeron, zingberene, sesquiterpen, alkohol pati , tanin dan damar.
*      Cara pemakaian : Perendaman dan oles.

2.    Lengkuas (Alpinia galanga L willd)
*      Nama daerah : Langkueh, halawas, lengkuas, lawas, laja, langkuwasa.
*      Sifat kimiawi dan efek farmakologis: Rasanya pedas dan hangat. Berkhasiat untuk, menetralkan racun, Meningatkan napsu makan( stomakik) dan sebagai obat jamur kulit.
*      Kandungan kimia: Rimpang mengandung minyak atsiri 1% metilsinamat, kamfer, galangin dan eugenol. Sedangkan buah mengandung, methyl ether, kaemferide, galangin dan dimethoxyflavone.
*      Cara pemakaian : melalui perendaman dan dioles.

3.    Daun Dewa ( Gynura pseudochina DC.)
*      Nama daerah : Beluntas cina, Daun dewa.
*      Sifat kimiawi dan efek farmakologis Daunnya dapat dikonsumsi dengan cara dilalap atau dijus. Berkhasiat sebagai anti radang, Penghilang nyeri (analgesik), obat luka bakar, luka bekas gigitan hewan berbisa, anti kanker dan peradangan pada jaringan tubuh.
*      Kandungan kimia: Batang, daun dan umbinya mengandung minyakatsiri, saponin , teranoid, tanin dan tekalora.
*      Cara pemakaian : melalui perendaman dan dioles.

4.    Mahkota dewa (phaleria macrocarpa)
*      Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Jika dikonsumsi manusia dalam keadaan segar bisa menyebabkan keracunan. Berkhasiat untuk mengobati kanker, anti oksidan, bersifat analgesik, antipiretik, dan anti radang.
*      Kandungan kimia: Daging buah dan cangkang biji mahkota dewa mengandung alkaloid, flavonoid, senyawa politenol dan tanin.
*      Cara pemakaian : melalui perendaman dan dioles.
*     
19
 
Berhasiat sebagai penambah napsu makan, menetralisir racun ( anti toksik), menghilangkan gumpalan darah dan mengobati cacing ( Vermifuge ).
*      Kandungan Kimia : Batang dan daun mengandung : Minyak atsiri, tanin, lemak, phytosterol dan calcium oxalate.
*      Cara pemakaian :  melalui perendaman atau dioles

6.      Jarak Ulung ( Jatropha gossipifolia L )
*      Nama daerah  : Jarak kosta merah, Jarak cina, jarak ulung.
*      Sifat kimiawi dan efek farmakologi : Getahnya bersabun, biji mengandung minyak. Bagian yang bisa dipakai adalah daun dan biji. Berkhasiat untuk meningkatkan napsu makan, mengobati pembengkakan dan penyakit kulit.
*      Kandungan kimia. : Akar mengandung  alkaloid. Daun dan batang mengandung  tanin, calcium oxalate, dan sulfur.
*      Cara pemakaian : Perendaman dan oles
17
 
 

1.2.   Cara membuat obat alami/tradisional.
a.      Ekstrak.
         Ekstrak adalah obat alami dalam bentuk kering, kental atau cair yang dibuat dengan cara mengambil sari simplisia (bahan obat ) menurut cara yang cocok tanpa pengaruh cahaya matahari langsung. Wadah untuk menyari, merendam atau merebus simplisia bisa berupa panci stainlees atau toples kaca dan pengaduk dari kayu. Sedangkan simplisia yang digunakan berupa daun, buah, batang maupun rempang yang masih segar atau simplisia yang telah dikeringkan dan telah diawetkan sebelumnya.
         Salah satu cara ekstraksi yang biasa dilakukan adalah dengan cara memasak air sampai mendidih, kemudian simplisia direbus selama sekitar 30 menit. Selanjutnya bahan rebusan tersebut disaring dengan kain atau kawat kasa. Setelah itu air rebusan di panaskan lagi sampai mengental, dan didinginkan.
            Ekstrak ini merupakan bahan dasar untuk pembuatan obat dalam bentuk serbuk atau dalam bentuk salep/krim atau dapat juga digunakan langsung untuk pengobatan dengan cara perendaman, pemandian maupun pengusapan/oles dengan cara mencampur dengan air bersih sesuai dosis yang dianjurkan.
b.      Obat serbuk     
         Obat serbuk dibuat dengan cara mencampur ekstrak kental dengan saccarum lactis ( gula susu), sedikit demi sedikit sampai terbentuk adonan yang dapat dibentuk lempengan. Selanjutnya lempengan tersebut di jemur sampai kering lalu digiling dan hasil gilingannya disaring dengan kawat kasa sehingga didapatkan serbuk halus yang berukuran seragam.
         Obat serbuk ini dapat digunakan untuk pengobatan dengan cara perendaman, pemandian, pengolesan dan pengobatan melalui pakan.

c.       Obat oles ( krim/ Lulur )
         Obat oles biasanya berupa salep yang merupakan campuran minyak tumbuhan dengan bahan-bahan yang telah berbentuk ekstrak. Minyak tumbuhan yang digunakan untuk mencampur adalah minyak kelapa atau minyak zaitun dicampur bahan pengemulsi(emulgator) seperti gom arab, acacia dan tragacanth. Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampur, minyak, ektrak kental dan emulgator dengan perbandingan 2 : 4 : 1 diaduk dengan cepat hingga menjadi bentuk krim emulsi. Pembuatan obat oles ini tidak boleh dipanaskan karena dapat memisahkan minyak dan air yang telah bercampur. Krim atau lulur ini dapat digunakan untuk pengobatan luka atau borok yang terinfeksi bakteri atau parasit. Dengan cara dioleskan tepat pada bagian yang luka.
d.      Ramuan
          Ramuan adalah campuran berbagai macam bahan obat-obatan segar atau yang telah diawetkan untuk mengobati penyakit tertentu, sehingga perbandingan jumlah bahannya disesuaikan dengan kebutuhan kandungan bahan kimia dalam bahan yang akan digunakan. Cara pembuatanya, semua bahan dirajang kecil-kecil kemudian direbus hingga air rebusan tersisa separuhnya. Air rebusan tersebut selanjutnya digunakan untuk pengobatan.

B.      OBAT KIMIA
         Obat-obatan kimia yang lazim digunakan dalam pengobatan penyakit ikan banyak sekali jenisnya. Ada yang berbentuk serbuk ada pula yang berbentuk cairan. Semuanya merupakan bahan kimia. Berdasarkan sifatnya jenis-jenis obat obatan tersebut dapat dikelompkan menjadi  obat anti biotik, desinfektan , insektisida obat oles dan obat obat lain.
a.      Obat serbuk
         Umumnya obat antibiotik digunakan untuk penyakit bakterial yang diaflikasikan dengan cara perendaman, penyuntikan maupun pengobatan melalui pakan. Contoh obat antibiotik adalah Tetrasiklin. Kemisitin, oksitetracyclin hcl, streptomisin, sulfamerizin sulfanomid.
b.      Obat oles
         Obat oles yaitu obat- obatan yangdigunakan manusia terutama untuk mengobati luka luka. Obat ini berbentuk cairan, penggunaannya dalam pengobatan ikan harus diencerkan dahulu hinga sepuluh kali. Cara penggunaannya dioleskan dengan bantuan kapas tepat pada luka ditubuh ikan yang terinfeksi penyakit bakterial atau parasit lainnya yang bisa menyebabkan luka atau borok pada tubuh ikan. Contohnya adalah obat merah ( jodium tinktur, mercurochrome ) kecuali itu ada lagi bedak talk yang penggunaannya juga dioleskan, terutama untuk melepaskan jenis ektoparasites seperti argulus sp, yang menempel ketat pada tubuh ikan.

c.       Obat- obat lain
         Justru obat- obatan inilah yang paling sering dimanfaatkan dalam pengobatan lele dumbo, sebagian besar berbentuk serbuk, bersifat racun, dan harganya relatif mahal. Obat ini mudah diperoleh ditoko- toko kimia atau di afotik. Obat – obat dimaksud yang sudah dikenal luas adalah malchyt green, methyline blue, cooper sulfat, PK, rivanol, bromex, formalin, Hcl quinine, Chinine trifaplafin, garam amonia dan kalium bikromat.

DAFTAR PUSTAKA

Darti S.L , Penyakit ikan hias, Penebar swadaya, Jakarta
Prihartono Eko, Juansyah R, dan Usni Arie,2001. Mengatasi Permasalahan   Budidaya Lele dumbo. Penebar swadaya, cet 3, Jakarta.
Razi, Fahrur, 2013. Penanganan Hama dan Penyakit pada ikan lele dumbu, BPSDM KP Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Jakarta
Susanto, H. Ikan Lele. Kanisius Yogyakarta                                                
Sudewo, Bambang. Tanaman Obat Populer, Agro Media Pustaka, Jakarta. 2004.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar