Senin, 10 Juni 2019

PENYEBAB PENYAKIT LELE DUMBO


PENYEBAB PENYAKIT LELE DUMBO


         Bila dilihat berdasarkan biotaksonominya, parasit penyebab penyakit pada lele dumbo, digolongkan dalam dua golongan yaitu zoo-parasites dan Phytoparasites.
1. Zoo parasites
         Parasit yang secara biotaksonomi tergolong dalam dunia hewan   ( animal kingdom) diantaranya sebagai berikut.
a.      Cyclochaeta ( Trichodina sp )
25
 
         Cyclochaeta atau lebih dikenal dengan Trichodina, berkembang biak dengan cara membelah diri dan selama hidupnya berada pada tubuh ikan. Bagian bawahnya terdapat mulut yang dilingkari suatu alat dari zat kitin berjumlah 20 – 30 buah, berfungsi sebagai alat untuk menempel pada tubuh atau insang, sekaligus sebagai alat pengisap. Parasit ini sering menempel pada lele yang telah terjangkit parasit lain. Bagian badan yang diserang  menjadi
pucat, terkadang disertai dengan pendarahan. Bagian tubuh yang terinfeksi banyak mengeluarkan lendir
*              Siklus hidup
         Berdasrkan siklus hidupnya ,cyclochaeta termasuk parasit onligat yaitu selama hidupnya berfungsi penuh sebagai parasit dan tidak pernah melepaskan diri dari inangnya ( ikan ) sehingga parasit ini tidak bisa hidup tanpa ikan. Penularannya akan terjadi apabila ada kontak langsung antara ikan yang terjangkit dengan ikan sehat
*              Gejala infeksi
         Tubuh lele dumbo bagian luar yang terkena infeksi menjadi pucat, banyak mengeluarkan lendir, serta kemerah merahan karena terjadi pendarahan. Warna tubuh pucat dan tingkah laku tidak normal   ( ikan menjadi lemah terjadi penurunan berat tubuh, terjadi iritasi pada kulit )
*              Pencegahan       : Memelihara kondisi lingkungan, Kolam didesinfekstan sebelum penebaran ikan. Kalau memungkinkan, copepoda harus dihambat agar tidak masuk kekolam. Populasi lele dumbo dijaga serendah mungkin, makanan harus tersedia dalam jumlah dan mutu yang cukup

b.      Bintik Putih (white spot)
         Parasit ini sering dijumpai pada lele dumbo dan terlihat seperti bintik- bintik putih sehingga disebut penyakit bintik putih ( White spot). Parasit tersebut menyerang lele dumbo secara berkelompok membentuk koloni yang bersarang pada lapisan lendir kulit, sirip hingga lapisan insang.
         Parasit yang dapat menyebabkan pendarahan ini termasuk protozoa yang sangat ganas, sesuai namanya ichtioptirius berarti penghancur ikan, yang mampu berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat.
*              Siklus hidup
         Didaerah tropis siklus hidup nya lebih pendek dari pada didaerah sub tropis ( sedang) . Metabolismenya sangat cepat pada suhu yang hangat sehingga perkembang biakannya pun pesat sekali. Penyakit
Bintik putih agak sulit diberantas karena pada tahap parasiter hidup terbungkus selaput sel lendir ikan. Larutan obat tidak akan meresap mengenai parasit tanpa merusak selaput lendir ikan. Namun demikian cara memutuskan siklus hidupnya, parsit ini dapat diberantas secara efektif.
         Siklus hidup Ichtyoptihirius multifilis dibagi menjadi empat fase yaitu :
1.      Fase parasiter , ketika hidup pada ikan
1.             Fase pra kista : Setelah dewasa dan melepaskan diri dari tubuh ikan, tetapia belum membentuk kista
2.             Fase kista : Selama terjadi proses membelah diri, terbungkus dinding lendir  melekat padaa suatu benndda didalamair.
3.              Fase paskakista : Berupa benih- benih parasit yang baru keluar dari kista.
         Pada fase parasiter parasit ini melekat padad tubuh ikan selama lebih kurang 8 hari, setelah itu melepaskan diri dan hidup bersifat planktonis ( melayang-layang) didalam air untuk beberapa saat lamanya. ( fase prakista). Saat itulah kesempatan paling tepat untuk mengobati lele yang sakit sekaligus membunuh parasit. Kesempatan kedua terjadi pada saat parasit baru keluar dari kista dan masih berupa benih parasit ( fase paskakista)
*              Gejala Infeksi
         Bagian tubuh lele dumbo yang menjadi sasarannya adalah sel- sel pigmen, sel- sel darah, dan sel- sel lendir. Bila yang diserang bagian kepala, terutama permukaan insang, lele dumbo biasanya megap- megap seperti sesak nafas, lama kelamaan mati. Serangan yang ringan pada selaput lendir mengakibatkan lele gatal- gatal, jika serangan
menghebat tak jarang terjadi pendarahan. Sering juga terjadi lele dumbo yang diserang penyakit bintik putih banyak mengeluarkan lendir, tubuhnya pucat, serta pertumbuhannya lambat.Terjadi iritasi, lele menggosok gosokan tubuhnya ketepi kolam. Pada lele dumbo yang terinfeksi lebih lanjut, akan terlihat meloncat loncat kepermukaan air dan megap megap untuk mengambil udara, nafsu makan berkurang, terjadi perubahan warna, geraka nmenjadi lamban dan tidak responsip terhadap rangsangan.

2. Penyakit bakteri
a.      Aeromonas ( Bercak merah)
         Bakteri Aeromonas termasuk patogen terhadap ikan. Dari genus aeromonas terdapat 3 spesies yaitu Aeromonas punctata, Aeromonas Hydrophilla  dan Aeromonas liquifaciens.
29
 
         Terlepas dari adanya perbedaan dalam hal klasifikasi, yang jelas bakteri terdapat di dalam tanah maupun didalam alat pencernaan ikan. Habitatnya adalah air tawar terutama yang mengandung kadar bahan organik tinggi. Khusus bakteri Aeromonas hydrophilla biasanya merupakan
penyerang kedua setelah terinfeksi parasit lain ataujika ikan menderita stress.
*              Gejala Infeksi
         Ikan  lele yang terserang bakteri Aeromonas warna tubuhnya berubah menjadi gelap, kulitnya kesat karena kehilangan banyak lendir diikuti pendarahan dan luka/borok. Selain itu ikan berenang sangat lemah , napasnya megap- megap,sering timbul atau menggantung  dipermukaan air. Bila menyerang organ dalam biasanya ginjal dan limpanya bengkak atau terkadang terjadi pendarahan
Faktor penunjang : Kualitas air buruk, terutama bila bahan organik tinggi karena perubahan musim. Temperatur air berfluktuasi tinggi antara siang dan malam serta kadar oksigen sangat rendah.
*              Pencegahan      
 -       Sanitasi air dan wadah/kolam.
-           Desinfeksi peralatan
-           Karantina ikan yang baru

3. Phyto-parasites
         Phyto- parasites adalah parasit yang secara biotaksonomi tergolong dalam dunia tanaman ( plant kingdom ). Dari golongan phyto parasites terdapat dua genus jamur ( fungi) yang paling dikenal didunia perikanan yaitu jamur achliya dan saprolegnia.
         Kedu parasit ini memiliki bentuk yang hampir sama yaitu menyerupai benang- benang halus. Jamur achliya dan saprolegnia cukup berbahaya bagi benih dan telur ikan. Ikan dewasa yang badannya mengalami luka fisik juga akan mudah menjadi mangsa parasit ini.

*              Siklus hidup
         Meskipun siklus jamur ini belum diketahui secara pasti, tetapi wabah achliya dan saprolegnia umumnya terjadi pada kondisi lingkungan yang banyak mengandung bahan organik terutama bila sedang terjadi proses pembusukan. Dalam keadaan suhu relatif rendah, serangannya juga bisa menghebat. Ikan yang tubuhnya lemah atau menderita luka akibat  terkena serangan parasit lain akan cepat dijangkiti jamur ini sebagai infeksi kedua.

*              Gejala infeksi
         Ciri khas akibat serangan jamur pada badan lele dumbo terdapat benang – benang halus berwarna putih seperti kapas. Kalau tidak segera ditangani lama kelamaan lele dumbo menjadi kurus dan akhirnya mati karena jamur mampu menerobos kulit bagian dalam terus masuk keotot daging bahkan sampai ketulang. Sasaran penyakit jamur bukan saja benih atau ikan dewasa tetapi telur pun sangat mudah terinfeksi. Penyerangan terjadi terutama pada lele yang sebelumnya sudah terjangkit parasit lain atau mengalami luka fisik sehingga penyerangan jamur ini merupakan infeksi kedua. Mewabahnya penyakit ini sering terjadi pada kondisi lingkungan yang banyak mengandung bahan-bahan organik dan sedang terjadi pembusukan. Serangannya sangat menghebat bila terjadi penurunan suhu air.


4. PENGOBATAN/PENGENDALIAN PENYAKIT

NO
JENIS PENYAKIT
PENGOBATAN/PEMBERANTASN
ALAMI
KIMIA
1
Tricodina/
cyclochaeta
1. Perendaman dalam  20 gr serbuk sambiloto dalam 100 liter air bersih selama 12 jam. Sebanyak 3 kali berturut – turut selama 3 hari. 
1. Dimandikan dalam larutan garam dapur (NaCl) 2.5 % atau 2.5 gr Na CL dalam 100 ml Air bersih sebanyak 3 kali berturut – turut selama 3 hari


2. Perendaman dalam ramuan, buah mahkota dewa 20 gram, Rempang kunyit 30 gram dan daun miana 25 gram. Semua bahan direbus dalam 1 liter air sampai tersisa 500 cc. Air rebusan dicampur 100 liter air bersih untuk peren daman selama 24 jam. Pengobatan dilakkan 3 kali berturut-turut.
2. Perendaman dengan formalin konsentrasi 25 mg/l atau 2,5 gr formalin dalam 100 liter air bersih. Perendaman dilakukan selama 10 menit ditempat yang teduh. Pengobatan diulangi 2 -3 kali dalam jangka waktu 2-3 hari.
2
Bintik Putih  (white spot)
1. Perendaman dengan serbuk kunyit 50 gram dalam air 100 liter, dengan suhu air 28-30oC selama 24 jam. Pengobatan dilakukan 3 kali berturut-turut. 
1.Perendaman dalam larutan metil biru 0.1 gr dalam 100 ml air bersih Masukan ikan yang sakit dan biarkan selama 24 jam



2. Perendaman dalam ramuan segar daun dewa 30 gram, daun sambiloto 25 gram, buah mahkota dewa 30 gram dan daun jarak ulung 25 gram. Semua bahan direjang kecil-kecil, direbus dalam air 1 liter sampai tersisa 500 cc. Air rebusan dicampur 100 liter air bersih dengan suhu 28-30oC. Untuk perendaman selama 24 jam. Pengobtan dilaku kan 3 kali berturut-turut.
2. Perendaman dalam larutan chinine tripaflavin dan vinanol, dosis nya 10 ppm ( 10 mg/l air ) selama tiga hari berturut turut. menit.






NO
JENIS PENYAKIT
PENGOBATAN/PEMBERANTASN
ALAMI
KIMIA
3
Aeromonas (Bercak merah)
1. Perendaman dalam ekstrak cair lengkuas 25 ppm selama 24 jam. Perendaman dilakukan berulang-ulang sampai ikan sembuh.
1. Perendaman dalam nitrofuran 5-10 ppm selama 12-24 jam.



2. Perendaman dalam irisan buah mahkota dewa segar sebanyak 40 gram dalam air 100 liter selama 24. jam. Pengobatan dilakukan berulang-ulang.
2.Perendaman dalam PK 10 – 20 ppm selama 30-60 menit atau 3-5 ppm selama 12-24 jam



3. Ramuan serbuk daun dewa 15 gram, serbuk daun sambiloto 20 gr dan serbuk daun jalak ulung  15 gram dicampur dalam setiap  kilogram makanan. Diberikan selama 1-2 minggu sebanyak 3% biomas/hari.
3.Perendaman dengan oxytetra cyclin 5 ppm selama 24 jam, imequyl 5 ppm selama 24 jam, bytril 5-8 ml/m3 selama waktu tak terbatas.
4
Phyto-parasites/ jamur
Telur yang akan ditetaskan direndam terlebih dahulu dalam ekstrak cair sambiloto sebanyak 25 gram, atau ekstrak cair daun miana sebanyak 25 gram dalam air 100 liter selama 60 menit.
Telur yang akan ditetaskan sebaiknya direndam dahulu dlm larutan malachite green 0.15 ppm selama 30 -60 menit. Larutan tersebut dapat dibuat dari 150 mg malachyte green dicampur kedalam 1000 l air bersih


2. Untuk lele berukuran besar dapat diobati dengan olesan obat oles/krim daun dewa, atau krim sambiloto. Sebelum dioles, terlebih dahulu jamur dicabut atau dipotong dari tubuh ikan.
3.Olesan bisa dilakukan pada ikan berukuran besar dengan obat merah 2 % yang diencerkan 10 kali ( 1 bagian obat dicampur dengan 9 bagian air )




DAFTAR PUSTAKA


Darti S.L , Penyakit ikan hias, Penebar swadaya, Jakarta
Prihartono Eko, Juansyah R, dan Usni Arie, Mengatasi Permasalahan   Budidaya Lele dumbo. Penebar swadaya, cet 3, Jakarta   2001.
Razi, Fahrur, 2013. Penanganan Hama dan Penyakit pada ikan lele dumbu, BPSDM KP Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Jakarta
Susanto, H. Ikan Lele. Kanisius Yogyakarta
Sudewo, Bambang. Tanaman Obat Populer, Agro Media Pustaka, Jakarta. 2004.
Syambas M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Lele Dumbo Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.