PENYEBAB PENYAKIT LELE DUMBO
Bila dilihat berdasarkan biotaksonominya,
parasit penyebab penyakit pada lele dumbo, digolongkan dalam dua golongan yaitu
zoo-parasites dan Phytoparasites.
1. Zoo parasites
Parasit yang secara biotaksonomi tergolong
dalam dunia hewan ( animal kingdom)
diantaranya sebagai berikut.
a. Cyclochaeta
( Trichodina sp )
|
pucat, terkadang disertai dengan pendarahan. Bagian tubuh yang terinfeksi
banyak mengeluarkan lendir
Siklus
hidup
Berdasrkan siklus hidupnya
,cyclochaeta termasuk parasit onligat yaitu selama hidupnya berfungsi penuh
sebagai parasit dan tidak pernah melepaskan diri dari inangnya ( ikan )
sehingga parasit ini tidak bisa hidup tanpa ikan. Penularannya akan terjadi
apabila ada kontak langsung antara ikan yang terjangkit dengan ikan sehat
Gejala
infeksi
Tubuh
lele dumbo bagian luar yang terkena infeksi menjadi pucat, banyak mengeluarkan
lendir, serta kemerah merahan karena terjadi pendarahan. Warna tubuh pucat dan
tingkah laku tidak normal ( ikan
menjadi lemah terjadi penurunan berat tubuh, terjadi iritasi pada kulit )
Pencegahan
:
Memelihara kondisi lingkungan, Kolam didesinfekstan sebelum penebaran ikan.
Kalau memungkinkan, copepoda harus dihambat agar tidak masuk kekolam. Populasi
lele dumbo dijaga serendah mungkin, makanan harus tersedia dalam jumlah dan
mutu yang cukup
b. Bintik Putih (white spot)
Parasit
ini sering dijumpai pada lele dumbo dan terlihat seperti bintik- bintik putih
sehingga disebut penyakit bintik putih ( White spot). Parasit tersebut
menyerang lele dumbo secara berkelompok membentuk koloni yang bersarang pada
lapisan lendir kulit, sirip hingga lapisan insang.
Parasit
yang dapat menyebabkan pendarahan ini termasuk protozoa yang sangat ganas,
sesuai namanya ichtioptirius berarti penghancur ikan, yang mampu berkembang
biak dalam waktu yang sangat singkat.
Siklus
hidup
Didaerah tropis siklus hidup
nya lebih pendek dari pada didaerah sub tropis ( sedang) . Metabolismenya
sangat cepat pada suhu yang hangat sehingga perkembang biakannya pun pesat
sekali. Penyakit
Bintik putih agak sulit diberantas karena pada tahap parasiter hidup terbungkus
selaput sel lendir ikan. Larutan obat tidak akan meresap mengenai parasit tanpa
merusak selaput lendir ikan. Namun demikian cara memutuskan siklus hidupnya,
parsit ini dapat diberantas secara efektif.
Siklus hidup Ichtyoptihirius
multifilis dibagi menjadi empat fase yaitu :
1. Fase parasiter , ketika hidup
pada ikan
1.
Fase
pra kista : Setelah dewasa dan melepaskan diri dari tubuh ikan, tetapia belum
membentuk kista
2.
Fase
kista : Selama terjadi proses membelah diri, terbungkus dinding lendir melekat padaa suatu benndda didalamair.
3.
Fase paskakista : Berupa benih- benih parasit
yang baru keluar dari kista.
Pada fase parasiter parasit
ini melekat padad tubuh ikan selama lebih kurang 8 hari, setelah itu melepaskan
diri dan hidup bersifat planktonis ( melayang-layang) didalam air untuk
beberapa saat lamanya. ( fase prakista). Saat itulah kesempatan paling tepat
untuk mengobati lele yang sakit sekaligus membunuh parasit. Kesempatan kedua
terjadi pada saat parasit baru keluar dari kista dan masih berupa benih parasit
( fase paskakista)
Gejala
Infeksi
Bagian tubuh lele dumbo yang
menjadi sasarannya adalah sel- sel pigmen, sel- sel darah, dan sel- sel lendir.
Bila yang diserang bagian kepala, terutama permukaan insang, lele dumbo
biasanya megap- megap seperti sesak nafas, lama kelamaan mati. Serangan yang
ringan pada selaput lendir mengakibatkan lele gatal- gatal, jika serangan
menghebat tak jarang terjadi pendarahan. Sering juga terjadi lele dumbo
yang diserang penyakit bintik putih banyak mengeluarkan lendir, tubuhnya pucat,
serta pertumbuhannya lambat.Terjadi iritasi, lele menggosok gosokan tubuhnya
ketepi kolam. Pada lele dumbo yang terinfeksi lebih lanjut, akan terlihat
meloncat loncat kepermukaan air dan megap megap untuk mengambil udara, nafsu
makan berkurang, terjadi perubahan warna, geraka nmenjadi lamban dan tidak
responsip terhadap rangsangan.
2. Penyakit bakteri
a. Aeromonas
( Bercak merah)
Bakteri
Aeromonas termasuk patogen terhadap ikan. Dari genus aeromonas terdapat 3
spesies yaitu Aeromonas punctata,
Aeromonas Hydrophilla dan Aeromonas liquifaciens.
|
penyerang kedua setelah terinfeksi parasit lain ataujika ikan menderita
stress.
Gejala
Infeksi
Ikan lele yang terserang bakteri Aeromonas warna
tubuhnya berubah menjadi gelap, kulitnya kesat karena kehilangan banyak lendir
diikuti pendarahan dan luka/borok. Selain itu ikan berenang sangat lemah ,
napasnya megap- megap,sering timbul atau menggantung dipermukaan air. Bila menyerang organ dalam
biasanya ginjal dan limpanya bengkak atau terkadang terjadi pendarahan
Faktor penunjang : Kualitas air buruk, terutama bila bahan organik tinggi
karena perubahan musim. Temperatur air berfluktuasi tinggi antara siang dan
malam serta kadar oksigen sangat rendah.
Pencegahan
- Sanitasi air dan wadah/kolam.
-
Desinfeksi
peralatan
-
Karantina
ikan yang baru
3. Phyto-parasites
Phyto- parasites adalah
parasit yang secara biotaksonomi tergolong dalam dunia tanaman ( plant kingdom
). Dari golongan phyto parasites terdapat dua genus jamur ( fungi) yang paling
dikenal didunia perikanan yaitu jamur achliya dan saprolegnia.
Kedu parasit ini memiliki bentuk yang
hampir sama yaitu menyerupai benang- benang halus. Jamur achliya dan
saprolegnia cukup berbahaya bagi benih dan telur ikan. Ikan dewasa yang
badannya mengalami luka fisik juga akan mudah menjadi mangsa parasit ini.
Siklus
hidup
Meskipun siklus jamur ini belum
diketahui secara pasti, tetapi wabah achliya dan saprolegnia umumnya terjadi
pada kondisi lingkungan yang banyak mengandung bahan organik terutama bila
sedang terjadi proses pembusukan. Dalam keadaan suhu relatif rendah,
serangannya juga bisa menghebat. Ikan yang tubuhnya lemah atau menderita luka
akibat terkena serangan parasit lain
akan cepat dijangkiti jamur ini sebagai infeksi kedua.
Gejala
infeksi
Ciri khas akibat serangan jamur pada
badan lele dumbo terdapat benang – benang halus berwarna putih seperti kapas.
Kalau tidak segera ditangani lama kelamaan lele dumbo menjadi kurus dan
akhirnya mati karena jamur mampu menerobos kulit bagian dalam terus masuk
keotot daging bahkan sampai ketulang. Sasaran penyakit jamur bukan saja benih
atau ikan dewasa tetapi telur pun sangat mudah terinfeksi. Penyerangan terjadi
terutama pada lele yang sebelumnya sudah terjangkit parasit lain atau mengalami
luka fisik sehingga penyerangan jamur ini merupakan infeksi kedua. Mewabahnya
penyakit ini sering terjadi pada kondisi lingkungan yang banyak mengandung
bahan-bahan organik dan sedang terjadi pembusukan. Serangannya sangat menghebat
bila terjadi penurunan suhu air.
4. PENGOBATAN/PENGENDALIAN PENYAKIT
NO
|
JENIS PENYAKIT
|
PENGOBATAN/PEMBERANTASN
|
|
ALAMI
|
KIMIA
|
||
1
|
Tricodina/
cyclochaeta
|
1. Perendaman dalam 20 gr serbuk
sambiloto dalam 100 liter air bersih selama 12 jam. Sebanyak 3 kali berturut
– turut selama 3 hari.
|
1. Dimandikan dalam larutan garam dapur (NaCl) 2.5 % atau 2.5 gr Na CL
dalam 100 ml Air bersih sebanyak 3 kali berturut – turut selama 3 hari
|
|
|
2. Perendaman dalam ramuan, buah mahkota dewa 20 gram, Rempang kunyit 30
gram dan daun miana 25 gram. Semua bahan direbus dalam 1 liter air sampai
tersisa 500 cc. Air rebusan dicampur 100 liter air bersih untuk peren daman
selama 24 jam. Pengobatan dilakkan 3 kali berturut-turut.
|
2. Perendaman dengan formalin konsentrasi 25
mg/l atau 2,5 gr formalin dalam 100 liter air bersih. Perendaman dilakukan
selama 10 menit ditempat yang teduh. Pengobatan diulangi 2 -3 kali dalam
jangka waktu 2-3 hari.
|
2
|
Bintik Putih
(white spot)
|
1. Perendaman dengan serbuk
kunyit 50 gram dalam air 100 liter, dengan suhu air 28-30oC selama
24 jam. Pengobatan dilakukan 3 kali berturut-turut.
|
1.Perendaman dalam larutan metil biru 0.1 gr dalam 100 ml air bersih Masukan ikan yang
sakit dan biarkan selama 24 jam
|
|
|
2. Perendaman dalam ramuan segar daun dewa 30 gram, daun sambiloto 25
gram, buah mahkota dewa 30 gram dan daun jarak ulung 25 gram. Semua bahan
direjang kecil-kecil, direbus dalam air 1 liter sampai tersisa 500 cc. Air
rebusan dicampur 100 liter air bersih dengan suhu 28-30oC. Untuk
perendaman selama 24 jam. Pengobtan dilaku kan 3 kali berturut-turut.
|
2. Perendaman dalam larutan chinine tripaflavin dan vinanol, dosis nya 10
ppm ( 10 mg/l air ) selama tiga hari berturut turut. menit.
|
NO
|
JENIS PENYAKIT
|
PENGOBATAN/PEMBERANTASN
|
|
ALAMI
|
KIMIA
|
||
3
|
Aeromonas (Bercak merah)
|
1. Perendaman dalam ekstrak cair lengkuas 25 ppm selama 24 jam.
Perendaman dilakukan berulang-ulang sampai ikan sembuh.
|
1. Perendaman dalam nitrofuran 5-10 ppm selama 12-24 jam.
|
|
|
2. Perendaman dalam irisan buah mahkota dewa segar sebanyak 40 gram dalam
air 100 liter selama 24. jam. Pengobatan dilakukan berulang-ulang.
|
2.Perendaman dalam PK 10 – 20 ppm selama 30-60 menit atau 3-5 ppm selama
12-24 jam
|
|
|
3. Ramuan serbuk daun dewa 15 gram, serbuk daun sambiloto 20 gr dan
serbuk daun jalak ulung 15 gram
dicampur dalam setiap kilogram
makanan. Diberikan selama 1-2 minggu sebanyak 3% biomas/hari.
|
3.Perendaman dengan oxytetra cyclin 5 ppm selama 24 jam, imequyl 5 ppm
selama 24 jam, bytril 5-8 ml/m3 selama waktu tak terbatas.
|
4
|
Phyto-parasites/ jamur
|
Telur yang akan ditetaskan direndam terlebih dahulu dalam ekstrak cair
sambiloto sebanyak 25 gram, atau ekstrak cair daun miana sebanyak 25 gram
dalam air 100 liter selama 60 menit.
|
Telur yang akan ditetaskan sebaiknya direndam dahulu dlm larutan
malachite green 0.15 ppm selama 30 -60 menit. Larutan tersebut dapat dibuat
dari 150 mg malachyte green dicampur kedalam 1000 l air bersih
|
|
|
2. Untuk lele berukuran besar dapat diobati dengan olesan obat oles/krim
daun dewa, atau krim sambiloto. Sebelum dioles, terlebih dahulu jamur dicabut
atau dipotong dari tubuh ikan.
|
3.Olesan bisa dilakukan pada ikan berukuran besar dengan obat merah 2 %
yang diencerkan 10 kali ( 1 bagian obat dicampur dengan 9 bagian air )
|
DAFTAR PUSTAKA
Darti S.L , Penyakit ikan hias, Penebar swadaya, Jakarta
Prihartono Eko, Juansyah R, dan Usni Arie,
Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele
dumbo. Penebar swadaya, cet 3, Jakarta
2001.
Razi, Fahrur, 2013. Penanganan Hama dan
Penyakit pada ikan lele dumbu, BPSDM KP Pusat Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan, Jakarta
Susanto, H. Ikan Lele. Kanisius Yogyakarta
Sudewo, Bambang. Tanaman Obat Populer, Agro
Media Pustaka, Jakarta. 2004.
Syambas M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri
Kesehatan Ikan “Lele Dumbo Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.