Kamis, 30 April 2020

Jenis Kolam Berdasar Proses Budidaya dan Fungsinya


Jenis Kolam Berdasar Proses Budidaya dan Fungsinya



Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, dan kolam pemberokan induk.

1. Kolam pemijahan
adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan.


Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban.
Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumputrumput liar
2. Kolam penetasan
adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan , sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m


3. Kolam pemeliharaan benih
adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih


4. Kolam pemberokan
adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh
5. Kolam pembesaran
adalah kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan. Benih dengan ukuran tertentu, yang sudah melalui proses grading (dipisahkan sesuai dengan kesaman ukuran), akan ditempatkan di kolam tertentu untuk dibudidayakan hingga ukuran siap dikonsumsi/siap panen dan dijual.


Sumber :
Triswiyanaira,2013.jeniskolamberdasarprosesbudidayadanfungsinya. Didonwload dr laman https://iratriswiyana.wordpress.com/2013/04/07/jenis-kolam-berdasar-proses-budidaya-dan-fungsinya/

Senin, 06 April 2020

Penyakit Ikan Nila



Penyakit ikan Nila

Penyakit pada ikan adalah suatu gejala fisiologis ikan yang disebabkan oleh suatu parasit atau faktor lingkungan yang tidak sesuai. Munculnya penyakit pada ikan selain dipengaruhi kondisi ikan yang lemah juga cara penyerangan dari organisme yang menyebabkan penyakit tersebut. Ikan nila adalah ikan air tawar yang tahan penyakit dan bandel. Serangan penyakit pada ikan nila jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran. Namun bukan berarti hama maupun penyakit pada ikan nila boleh dianggap sepele. Serangan penyakit pada ikan nila bisa saja datang dan pembudidaya tetap harus waspada. 



5 Faktor Utama Penyebab Penyakit pada Budidaya Ikan Nila
Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit. Beberapa faktor ynag menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan antara lain sebagai berikut :
1.      Adanya serangan organisme parasit
2.      Lingkungan yang tercemar (ammonia, sulfide atau bahan-bahan kimia beracun)
3.      Lingkungan dengan fluktuasi suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
4.      Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
5.      Kondisi tubuh ikan yang lemah karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan).

7 Tips Mencegah Serangan Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :
a)      Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
b)      Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
c)      Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam),
d)      Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
e)      Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
f)       Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
g)      Mengganti air kolam secara teratur.
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.

Sumber :
Azzami,2017.hama dan penyakit ikan. Di download dari laman
https://mitalom.com/macam-macam-hama-penyakit-ikan-karakteristik-dan-pengelompokannya