MENGENAL
IKAN TAWES (Puntius javanicus)
I. PENDAHULUAN
Ikan Tawes (Puntius javanicus) merupakan ikan
peliharaan yang berasal dari sungai, tergolong dalam marga Cyprinidae seperti ikan mas dan nilem. Bentuk tubuh ikan tawes
mirip dengan ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip punggung
relatif lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua kumis dan bibirnya
berkeruk-keruk sebagai tanda pemakan jasad penempel.
Ciri-ciri
ikan tawes yaitu bentuk badannya memanjang dan kecil, sedangkan sisiknya
berwarna putih keperak-perakan. Panjang batang ekor ikan tawes dan tinggi
badannya yang terenda adalah sama. Ikan tawes mempunyai tanda hitam pada
pangkal ekor.
|
II. DESKRIPSI IKAN
2.1. Sistematika
Sistematika
ikan tawes adalah sebagai berikut:
Species : Puntius javanicus
Gernus :
Puntius
Sub famili :
Ciprininae
Famili :
Cyprinedae
Sub ordo :
Cyprinoidea
Ordo :
Ostariophysi
2.2. Macam-macam
Ikan Tawes
Sedikitnya ada empat macam ikan tawes
yang biasa ditemukan yaitu:
- Tawes biasa : sisik berwarna putih kelabu
- Tawes bule : sisik albino, mulai terdapat pada
tahun 1936
- Tawes silap : sisik berwarna putih kelabu bercampur
dengan sisik keperak-
perakkan.
- Tawes kunpay : sisik berwarna kelabu, ekornya
terutama sirip dada dan ekor
panjang.
2.3. Sifat-sifat
Ikan Tawes
Ikan
tawes merupakan ikan sungai, dapat hidup pada salinitas 7 ppm. Jenis ikan ini
sangat cocok dipelihara dikolam-kolam, waduk dan sawah. Ikan tawes digolongkan
termasuk sebagai herbivore. Pemijahan di kolam terjadi sepanjang tahun, tidak
ada musim. Di sungai atau di perairan umum pemijahan terjadi pada permulaan
musim penghujan.
III. PROSES BUDIDAYA
Pemeliharaan
ikan tawes biasanya dilauan secara tradisional, penanaman dilakukan baik
dikolam ataupun di sawah. Pada umumnya pemeliharaan ikan tawes dilakukan secara
poliultur dengan jenis-jenis ikan lainnya, yaitu dengan jenis ikan yang
mempunyai sifrat maan yang berlainan seperti ikan mas yang memaan jasad-jasad
dasar, tambakan pemakan plankton, nilem pemakan jasad-jasad penempel
(periphiton). Susunan campuran pemeliharaan bervariasi bergantung kepada ian
utama yang diehendaki dan esuburan kolam.
|
IV. PENANGANAN PENYAKIT
Penyakit
yang menyerang Ikan Tawes antara lain Gyrodactylus dan Mixobolus spp yang kerap
menyerang pada benih sampai ikan dewasa.
GYRODACTYLIASIS
Penyebab :Parasit ini termasuk monogenia;
Menyerang pada bagian tubuh dan sirip ikan.
Jenis
dan ukuran :Hampir semua jenis ikan
air tawar,terutama ukuran benih.
Gejala
klinis :Ikan menjadi lemah,
nafsu makan berkurang, frekuensi pernapasan meningkat dan produksi lendir
meningkat.
Faktor
pendukung :Kualitas air yang menurun,
kekurangan pakan, padat tebar tinggi dan fluktuasi suhu air selalu berubah.
Penularan :Melalui air dan kontak langsung
dengan ikan yang terinfeksi.
Verifikasi :Pengamatan melalui microkopis.
Pencegahan : - Meningkatkan kualitas air
-
Pemberian
pakan tepat mutu dan jumlah yang diperlukan
-
Pengendapan
aira dan pemasangan saringan pada pintu pemasukan
Pemberantasan : - Perendaman dengan larutan larutan
garam dapur,
dosis 12,5-13 gr/m2 selam 24-36
jam
-
Perendaman
dengan larutan formalin 40 ppmselama 24 jam
MYXOSPOREASIS
Penyebeb : Mixobolus spp, parasit ini;
termasuk kelompok myxosporea
Jenis
dan ukuran :Myxobolus spp biasanya;
menyerang pada bagian insang saat benih, mulai berumur 1 bulan
Gejala
klinis :Adanya benjolan
menyerupai tumor pada insang ikan, bahkan sering disebut penyakit amandel
Faktor
pendukung : Kualitas air menurun dan
padat tebar yang tinggi
Penularan : Melalui air dan ikan yang mudah
terinfiksi.
Verifikasi : Pengamatan mikroskopis
Pencegahan : - Pengendapan air dan pemasangan
saringan pada pintu pemasukan
-
Dilakukan
pengapuran dan pengeringan kolam
ikan
tawes (puntius javanicus) memiliki badan yang berbentuk hampir segitiga dan
pipih, sisik relatif besar dengan warna keperak-perakan atau putih keabu-abuan.
tinggi badan ikan tawes 1 : 2,4-2,6 kali panjang standar. mulut berbentuk
runcing dan letaknya di tengah (terminal), selain itu mulut ikan tawes memiliki
dua pasang sungut yang kecil. sisik ikan tawes berwarna putih keperakan. warna
sisik di bagian punggung lebih gelap, sedangkan warna sisik di bagian perut
lebih putih. dasar sisik berwarna kelabu sampai gelap. sirip ekor bercagak
dalam dengan lobus membulat (susanto, 2007).
Habitat
Ikan Tawes (Puntius Javanicus )
ikan
tawes merupakan spesies asli indonesia yang banyak ditemukan hampir di semua
perairan tawar khususnya di perairan mengalir ( lotic ). ikan tawes pertama
ditemukan diperairan pulau jawa oleh karena itu ikan tawes diberi nama latin
puntius javanicus. ikan tawes mulai banyak ditemukan tersebar di negara-negara
asia dan mulai membentuk strain atau ras. pada awalnya ikan tawes merupakan
jenis ikan liar yang hidup di sungai-sungai yang berarus deras. kemudian lama
kelamaan ikan ini mulai dibudidaya dan dikembangbiakan (susanto, 2000).
ikan
tawes memiliki beberapa nama daerah, yaitu putihan, bader (jawa); badir
(madura); kandia, rampang (sulawesi selatan), taweh, baru (sumatera barat).
dalam istilah bahasa inggris tawes dikenal sebagai java carp. di indonesia,
ikan tawes banyak dibudidayakan baik di jawa, sumatra, kalimantan, sulawesi,
irian jaya, bali, ntb, dan ntt. ikan tawes merupakan salah satu jenis ikan
tawar yang memiliki penyebaran sangat luas di mana ikan ini mudah ditemukan di
perairan bebas di pulau jawa (kottelat et al., 1993).
ikan
tawes merupakan ikan air tawar yang mampu hidup di air payau dengan salinitas 7
per mil. oleh karena itu, ikan tawes dapat dibudidayakan di kolam budidaya,
tambak, sawah, waduk, bendungan, dan perairan umum lainnya. budidaya di
perairan umum dapat dilakukan dengan sistem jaring terapung dan karamba
(santoso & wikatma, 2001). ikan tawes dapat hidup dengan baik pada daerah
dengan ketinggian 50-800 m dpl. namun demikian, yang terbaik adalah di tempat
yang tingginya 50-500 m dpl. suhu ideal untuk kehidupan ikan tawes berkisar
20-33 0 c, dengan ph air berkisar antara 6,7 – 8,6 (evi, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Daelani Deden A.S. Agar
Ikan Sehat, Penebar Swadaya Cianjur, 2001.
Dinata Sumanta, K.
Pengembang biakan Ikan-ikan Peliharaan di Indonesia. PT Sastra Hudaya, Bogor
1983.
Harja, M.A. Budidaya Ikan
Nilem untuk SUPM Budidaya Bogor. Departemen Pertanian Badan Pendidikan dan
Latihan Penyuluh Pertanian. Bogor 1978.
Razi Fahrur, 2013.
Penanganan Hama dan Penyakit ikan Tawes.
Rohmat C. dan Syafei L.S,
2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Tawes Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Sachlan, M. Parasit
,Penyakit dan Hama Buraya Ikan SUPM (Jurusan Budidiya) Bogor, Juni 1975.